Cianjur//posbidikberita-Puluhan para orang tua SDN cipeundeuy Desa ciandam kecamatan mande kabupaten cianjur jawa barat, keluhkan haknya yang tidak sesuai dengan buku tabungan, karena tercatat di buku tabungan ada 4 kali pencairan, namun di terima hanya 2 kali saja.
Bahkan yang di buat kaget, adalah hak anak yatim dan piatu hilang beberapa bulan, seperti hak anak yatim yang berinisial RW, tercantum di buku tabungan sudah 3 kali pencairan, namun dirinya hanya menerima 2 kali saja, bahkan NC anak piatu sama nasibnya seperti RW.
Hal ini membuat geram para penerima manpaat, dari Program Indonesia Pintar (PIP) di SDN cipeundeuy kecamatan mande, perjalanan ini bukan kali pertama terjadi, namun sudah beberapa tahun kebelakang, sehingga para siswanya pun sudah ada yang duduk di bangku SMA.
Menurut pengakuan para orang siswa, bahwa perbuatan dugaan penggelapan dana PIP, bukan saja satu orang melainkan puluhan bahkan bisa juga ratusan, semuanya mengalami hal yang sama, banyak yang merasa kehilangan dua kali penerimaan, ada yang satu kali penerimaan bahkan ada juga lebih dari itu,” jelas orang tua siswa.
Maka dengan adanya kecurangan yang di duga di lakukan oknum guru, kami sebagai penerima hak, ingin hak kami di kembalikan, karena walau bagaimana, kami masarakat kecil yang berhak menerima bantuan ini, dan kami selaku penerima hak tidak mau di bohongi, kami butuh transfaran bukan kebohongan,” ungkapnya 09/05/25.
“Jadi yang menuntut dan meminta hak kami di kembalikan, itu adalah kami bukan berarti awak media, mereka adalah sebagai penyambung asfirasi kami, selaku masarakat kecil yang terhimpit, jadi wajar kami meminta bantuanya untuk menyampaikan hak kami, baik itu pada pemerintah maupun melalui dinas terkait, yang berperan dalam pendidikan,” pungkasnya.
Rafli hidayat