Cianjur//posbidikberita.id-Dengan terjadinya pergantian tahun 1 Muharam 1446/1447 hijriah/2026 Masehi seluruh warga desa yang ada di Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur Jawa Barat, sejak kemarin hingga sekarang masih sibuk menyambut hari besar Islam 1 Muharam 1447 hijriah.
Sambut 1 Muharam tersebut, itu dimulai dari pawai kendaraan pada siang hari dan pawai obor pada malam hari juga ada beberapa desa yang melaksanakan tablig Akbar dan sosial sunatan masal
Camat Ciranjang Hendri Prasetyadi menjelaskan, berdasarkan hasil laporan warga dan hasil pantauan anggota Trantib Kecamatan dan desa bahwa pergantian tahun 1 Muharam 1447 hijriah, masyarakat desa yang ada di Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur Jawa Barat, itu melaksanakan kegiatan menyambut 1 Muharam 1447 Hijriah.
Menyambut 1 Muharam tersebut, itu ada yang dirayakan pihak pemerintah desa itu sendiri banyak pula yang dilaksanakan berbagai komunitas masyarakat setempat, seperti Majelis ta’lim, Ormas Islam Ormas umum dan komunitas lainnya. Hal itu selain pawai obor dan pakai kendaraan juga adanya santunan terhadap anak yatim dhuafa jompo dan ada pula yang melaksanakan sunatan masal dan MTQ.
,”Berdasarkan hasil laporan dari Para Kepala Desa juga hasil pantauan anggota Trantib Kecamatan, bahwa masyarakat yang berada di setiap desa Kecamatan Ciranjang itu melaksanakan kegiatan menyambut 1 Muharam 1447 hijriah dengan acara pawai santunan dan tambih Akbar,’ Ucapnya.
Padal pergantian tahun baru Islam 1 Muharam 1447 Hijriah/2026 Masehi, Iptu Sutaryo menambahkan, masyarakat yang berada di seluruh desa yang ada di wilayah hukum Polsek Ciranjang itu melaksanakan kegiatan pawai obor pada malam hari dan pawai kendaraan pada siang hari.
Hasil pantauan anggota bahwa pawai obor pawai kendaraan roda dua dan roda empat juga tablig Akbar, itu terlaksana dengan kondusif tertib aman dan lancar, karena pada dasarnya pawai tersebut tidak mengganggu arus lalulintas jalan raya Ciranjang – Badung melainkan menyelusuri jalan – jalan desa yang di wilayah desa itu sendiri.
,’Perayaan 1 Muharam 1447 Hijriah itu terpantau kondusif karena pawainya tidak menggunakan jalan raya dan hampir di seluruh desa acaranya cukup religius seperti melaksanakan santunan tablig Akbar dan MTQ,” pungkasnya.
(Iriyanto)