Tim Dosen Pulang Kampung IPB Perkenalkan Keunggulan Pupuk Organik Biohara Plus

Cianjur//posbidikberita.id– Tim Dosen Pulang Kampung dari Institut Pertanian Bogor (IPB) memperkenalkan inovasi pupuk organik Biohara Plus kepada kelompok tani di Desa Bobojong, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, pada Rabu (17/07/2025). Pupuk ini diklaim mampu mempercepat masa panen serta meningkatkan hasil pertanian secara signifikan. Produk ini juga telah memiliki izin edar dari Kementerian Pertanian RI.

Ketua tim, Prof. Dr. Elis Nina Herliyana, M.Si., menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan mengenalkan pentingnya penggunaan pupuk organik dalam pengelolaan lahan pertanian, khususnya tanaman padi. “Kami membawa dua inovasi utama, yaitu pupuk organik cair dan pestisida nabati. Selain itu, kami juga memperkenalkan pengembangan pakan ternak dari limbah kulit kopi,” ujarnya.

Dalam pelatihan yang akan dilaksanakan, bahan-bahan pembuatan pupuk organik akan diambil dari limbah rumah tangga, seperti sampah dapur. “Bahan-bahan itu akan dicacah, difermentasi dalam drum menggunakan Biohara Plus sebagai starter. Kami akan membuat pupuk organik cair dan kompos padat yang mudah diterapkan oleh petani dengan biaya rendah,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa meskipun reaksi pupuk organik mungkin tidak secepat pupuk kimia, manfaat jangka panjangnya sangat besar, termasuk pengendalian hama yang lebih alami. “Biohara Plus mengandung pestisida nabati yang bekerja bukan dengan membunuh, tetapi mengusir hama melalui zat yang bersifat repelen. Jadi hama enggan mendekat,” tuturnya.

Selain sebagai pupuk, Biohara Plus juga berfungsi sebagai bio-dekomposer yang membantu memperbaiki struktur dan kesuburan tanah. “Kandungan nutrisi makro dan mikro dalam pupuk ini mendukung pertumbuhan tanaman, mencegah dan mengobati serangan hama dan penyakit, serta memperbaiki kondisi tanah. Manfaatnya sedang terus diteliti oleh mahasiswa,” imbuh Elis.

Lebih lanjut, Elis menjelaskan bahwa hasil panen menggunakan Biohara Plus terbukti lebih cepat dan berkualitas. “Panen bisa lebih awal satu minggu hingga sepuluh hari, dan hasil gabah bisa langsung digiling tanpa harus dikeringkan terlebih dahulu. Ini tentu sangat menguntungkan,” katanya.

Produk ini sudah dipasarkan dan saat ini dalam proses perpanjangan izin edar. “Izin edarnya sudah dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian, bahkan didukung langsung oleh Pak Menteri. Salah satu petani mitra kami, Pak Rahmat, mencatat hasil panen meningkat dari 2 ton per hektar menjadi 6,1 ton, bahkan naik lagi menjadi 6,5 ton per hektar di musim berikutnya,” jelasnya.

Tak hanya untuk padi, pupuk ini juga cocok untuk komoditas lain seperti cabai, tanaman hortikultura, perkebunan, dan kehutanan. “Kami juga menyiapkan panduan lengkap dosis dan metode aplikasi untuk berbagai tanaman. Saat ini kami bekerja sama dengan kelompok tani, mahasiswa KKN, pemerintah kecamatan, Dinas Pertanian Cianjur, serta Universitas Gunadarma melalui program Teknopark,” pungkas Elis.

 

DK/Najib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *