Ratusan Rumah Rusak Akibat Bencana di Kadupandak Belum Tersentuh Bantuan Pemerintah Hingga Oktober 2025

Cianjur//posbidikberita.id– 21 Oktober 2025
Sudah lebih dari satu tahun bencana alam melanda wilayah Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Namun hingga kini, ratusan warga terdampak di 14 desa masih belum menerima bantuan pembangunan rumah dari pemerintah daerah. Situasi ini menimbulkan kekecewaan dan keprihatinan mendalam di tengah masyarakat.

Salah satu wilayah yang terdampak paling parah adalah Kampung Cilengsir, Desa Wargasari. Di lokasi ini, banyak rumah warga rusak berat akibat bencana yang terjadi sejak 2024. Salah satu korban, Acul, mengaku hingga kini belum mengetahui apakah rumahnya dikategorikan sebagai rusak ringan, sedang, atau berat.

“Kami sudah lapor, bahkan datang ke kantor DPRD Kabupaten Cianjur. Tapi sampai sekarang belum ada kejelasan. Rumah saya rusak parah, tapi belum juga dapat bantuan,” ujar Acul, warga Kampung Cilengsir, Minggu (19/10/2025).

Kondisi warga di pengungsian pun memprihatinkan. Sebagian masih tinggal di tenda darurat, sebagian lainnya menumpang di kantor desa dan fasilitas umum lainnya dengan kondisi seadanya.

Melihat lambannya penanganan, Ketua Karang Taruna Kecamatan Kadupandak, Kurnia Gandi, turun langsung ke lapangan meninjau kondisi warga, khususnya di Kampung Cilengsir. Ia menyatakan prihatin atas minimnya respon pemerintah daerah terhadap kebutuhan mendesak masyarakat terdampak bencana.

“Ini sudah terlalu lama. Warga butuh kepastian dan bantuan nyata, bukan janji terus-menerus,” ujar Kurnia.

Upaya untuk memperjuangkan hak korban bencana juga dilakukan oleh komunitas dan organisasi sipil. Salah satunya adalah Solidaritas Cianjur Selatan Bangkit yang dipimpin oleh Yana Mulyana. Pada bulan lalu, ia bersama para kepala desa dan warga menggelar audiensi dengan Komisi 3 DPRD Kabupaten Cianjur.

Menurut Yana, hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPRD sudah disampaikan secara resmi ke Bupati Cianjur melalui Ketua DPRD sejak 29 September 2025. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada jawaban atau langkah konkret dari pihak Pemkab Cianjur.

“Ini soal kemanusiaan. Saya harap Pemda segera ambil langkah nyata. Jangan hanya andalkan bantuan dari pusat. Kasihan masyarakat, masih banyak yang tinggal di tenda dan pengungsian,” tegas Yana.

Yana menyebutkan, berdasarkan data lapangan yang dihimpun pihaknya, terdapat lebih dari 4.000 rumah yang mengalami kerusakan sejak bencana melanda tahun 2024 hingga 2025. Ribuan warga pun masih menunggu kepastian bantuan yang dijanjikan pemerintah.

Pemda Diminta Tidak Tutup Mata

Kondisi ini mengundang pertanyaan besar mengenai komitmen dan kapasitas pemerintah daerah dalam menanggulangi bencana serta menjamin hak dasar warganya. Ketiadaan kejelasan status kerusakan rumah serta lambannya pendistribusian bantuan memperparah penderitaan warga yang sudah lama kehilangan tempat tinggal.

Sejumlah tokoh masyarakat mendesak agar Pemerintah Kabupaten Cianjur segera mengambil langkah-langkah strategis dan tidak terus bergantung pada bantuan pemerintah pusat. Transparansi data, kecepatan dalam verifikasi, dan distribusi bantuan menjadi kunci utama untuk meredam keresahan masyarakat.

Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari Bupati Cianjur terkait tuntutan masyarakat Kecamatan Kadupandak.

 

 

 

Muhammad Jalil

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *